Cito Mall, Jl. A. Yani 288, Lantai UG Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya
081-252982900
groedu@gmail.com

MEMBANGUN PABRIK POPOK DI INDONESIA, MASIH MENGGIURKAH PELUANG PASARNYA?

The Best consultant business in Surabaya

MEMBANGUN PABRIK POPOK DI INDONESIA, MASIH MENGGIURKAH PELUANG PASARNYA?

Pasar popok bayi di Indonesia cukup menggiurkan dengan tingkat kelahiran yang dari tahun ke tahun meningkat. Sesuai data dengan statistic angka kelahiran ditemukan sangat tinggi. Data angka kelahiran dari Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi peluang pasar di Indonesia. Tiap tahun, angka kelahiran meningkat rerata 1,49 persen.  Sampai dengan akhir 2015, sebagaimana laman data dari laman BPS.go.id pada Senin (8/6/2015) menunjukkan angka kelahiran bayi di Indonesia menyentuh angka 4.880.951 orang. Pasar yang besar di Industri popok bayi ini membuat pasar popok ini bersaing ketat untuk mengeruk potensi market yang ada di Indonesia. Beberapa pabrik popok local yang sempat bertumbuh adalah PT. Zensei Indonesia, yang menghasilkan produk dengan merek Popoku. Kemudian produk popok merek Sayangku dari Solo. Begitu pula popok murah lainnya yang diproduksi oleh Softex Indonesia. Serta ada pemain multi nasional yang dikuasai oleh Charm dikelas premium. Serta banyak lagi yang local milik pabrik di Semarang dengan merek Mamamia, Poopees di Surabaya yang diproduksi oleh PT. Necessity Indonesia adalah beberapa contoh Industri popok bayi yang kini sedang beredar di Pasar.

Memang untuk memasuki pasar ini memerlukan usaha yang sangat keras, namun jika mengetahui lika-likunya industry popok ini cukup oke sebagai bisnis di masa depan. Oleh sebab itu pabrikan Mesin di China special di popok bayi, yang kini genrenya sudah melebar ke popok pant, terus dikembangkan dengan speed yang cukup tinggi. Bagi investor yang ingin mengembangkan produk popok bayi, selain regular dengan perekat, bisa mengalihkan ke pasar pant yang sangat potensial.

Memang untuk produk pant rata-rata harga premium, tapi tidak bisa dipungkiri untuk masyarakat modern yang ingin penuh kepraktisan apalagi di musim hujan, maka industry ini sangat menggiurkan. Oleh sebab itu apabila ada investor yang sedang ingin mengembangkan usahanya pabrik popok dengan model baru pant menjadi alternative dalam usaha.

Selain prospek tersebut, Groedu International consultant biasa membantu menangani untuk lakukan set up saluran Distribusi secara Nasional. Mekanisme yang dilakukan adalah ketika popok sudah diproduksi di pabrik dan masuk ke Gudang Finish good, Groedu International membantu lakukan set up Sales dan marketingnya. Di sisi sales, Groedu International consultant akan membantu membuka saluran distribusi secara Nasional dengan bekerja sama dengan para distributor local yang jumlahnya cukup banyak lebih dari 500 distributor.

Setelah proses pemilihan dan menemukan distributor, Konsultan Groedu akan memastikan produk-produk yang dihasilkan perusahaan dapat selling out dengan program-program marketing yang telah sangat ampuh dan pernah berkali-kali diterapkan di berbagai Industri selain popok bayi. Lalu untuk penataan sales & marketing produsen, yang berlaku sebagai principal, Groedu International consultant akan memberikan training sehingga perjalanan pemasaran produk popok dapat bertumbuh.

Terakhir ini Indofood nampaknya tergiur dengan pasar diapers. Menurut Nielsen Consumer Panel Services, meski nilai bisnis produk diapers tercatat lebih kecil dibandingkan susu bubuk yang mencapai Rp 9,8 triliun, pertumbuhannya tercatat paling tinggi, Mengapa pertumbuhan diapers demikian pesat, bahkan terpesat? Alasannya sederhana bahwa anak memang menjadi prioritas utama dalam belanja rumah tangga dengan anak berumur di bawah tiga tahun (batita). Dengan pola belanja mereka, nilai bisnis produk batita di Indonesia pada tahun ini mencapai sekitar Rp 21 triliun, di mana hampir Rp 15 triliun di antaranya merupakan belanja untuk produk susu bubuk dan baby diapers. Angka ini meningkat signifikan, di mana pertumbuhan tertinggi terjadi pada produk baby diapers dan susu cair (UHT). Survei Nielsen Consumer Panel Services (Nielsen Homepanel) terhadap konsumen Indonesia dengan anak batita menunjukkan bahwa seperlima atau 20% belanja barang konsumsi (FMCG) mereka adalah untuk keperluan batita mereka.

Memang tidak mudah lakukan semua itu jika belum memiliki pengalaman di bidang ini. Oleh sebab itu apabila pembaca adalah investor atau penggagas untuk usaha baru, dan membutuhkan informasi lebih lanjut serta bimbingan. Silahkan hubungi groedu@gmail.com atau hubungi 0818521172 atau 081252982900. Kami siap membantu.