Cito Mall, Jl. A. Yani 288, Lantai UG Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya
081-252982900
groedu@gmail.com

K3 ATAU ISO 9001:2015, SILAHKAN CALL 081-252-982900

The Best consultant business in Surabaya

K3 ATAU ISO 9001:2015, SILAHKAN CALL 081-252-982900

UNSUR-UNSUR PENUNJANG DAN FAKTOR-FAKTOR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) BAGI PARA PEKERJA

• Kesehatan Kerja

Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terdapat beberapa macam unsur penunjang yang cukup berpengaruh besar dalam keselamatan kerja dari para pekerja, yaitu:

1. Unsur jaminan keselamatan serta kesehatan kerja.
2. Harus terdapat kesadaran dari para pekerja itu sendiri untuk melindungi diri, keamanan serta keselamatan kerja.
3. Lebih cermat dan jeli dalam hal melakukan pekerjaannya.
4. Bekerjasama dengan standard prosedur kerja yang sudah ada dengan tetap memperhatikan keamanan serta kesehatan pada area kerjanya.

• Kesehatan Kerja.

Kesehatan datang dari kata sehat, berdasarkan pengertian WHO (WORLD HEALTH ORGANIZATION), yaitu :

Sehat menurut HANLON, meliputi kondisi pada diri seorang secara lebih detail dan masih memiliki kapabilitas dalam hal melakukan berbagai macam jenis pekerjaan fisiologis maupun psikologis.
Sedangkan, Kesehatan kerja sebenarnya merupakan satu upaya untuk melindungi kesehatan dari para pekerja serta untuk mencegah agar tidak sampai terjadi pencemaran pada sekitar area tempat kerjanya (orang-orang yang berada dalam lingkungan kerja)

Sedangkan untuk standar jika pekerja bisa dikategorikan termasuk sehat, meliputi beberapa hal berikut ini:

Sehat secara jasmani dan rohani.
Untuk tanda-tanda kategori sehat secara jasmani, adalah:
• Bisa beraktivitas dengan baik. Seperti: Makan, Minum, Berjalan, Bekerja.
• Berpenampilan lebih baik. Seperti: Langkah-langkah dalam mengenakan pakaian, Langkah-langkah dalam berbicara, Langkah-langkah dalam bekerja.
• Bisa menggunakan sarana dan prasarana kerja dengan lebih baik (sesuai dengan standar yang berlaku).

Tanda-tanda sehat dengan cara rohani/mental, yaitu :
• Seorang bisa memilih-milih atau mengutamakan tentang apa saja yang benar-benar bermanfaat dalam kehidupannya.
• Bisa menghormati dan memberikan penghargaan terhadap diri sendiri atas berbagai aksi, sikap, dan juga pikiran yang lebih positif.
• Mengasihi sesama dengan cara memberikan pertolongan, baik itu yang bersifat moril maupun materil.
• Berfikir dan yakin serta mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam hal menangani atau melawan kesulitan.
• Men-share pengalaman atau berbagai desakan-desakan dan permasalahan dengan keluarga.

Sehat secara sosial:
• Sedangkan, untuk ciri-ciri jika dikategorikan sehat secara sosial/kekeluargaan adalah dengan cara lebih aktif dalam berorganisasi.

Faktor-Faktor Dalam Penunjang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagi Para Pekerja

Proses dari sebuah project yang harus melibatkan banyak tenaga kerja, material dalam jumlah yang besar dan sebagian dari perlengkapan, baik bekerja dengan sendiri-sendiri maupun bersama pada setiap sumber-sumber daya tersebut yang bisa jadi menjadi sumber utama dari terjadinya kecelakaan kerja, karena terlalu kompleksnya pekerjaan yang harus dikerjakan. Banyak diantara proses project yang tidak dilengkapi dengan standar peralatan-peralatan penunjang keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan tepat, meskipun sebenarnya proses dari project tersebut memiliki kemungkinan resiko untuk terjadinya kecelakaan kerja yang cukup tinggi.

Kecelakaan-kecelakaan kerja yang bisa berlangsung dalam sistem konstruksi yang menghalangi berjalannya pengerjaan project konstruksi tersebut sampai maksud dari manajemen project sendiri menjadi tidak dapat terwujud seperti menambahkan pembiayaan yang tidak terlalu perlu karena terjadinya kecelakaan kerja dan dari segi waktu juga akan sangat memperlambat sistem dari proses pengerjaan konstruksi sampai kemampuan kontraktor yang mengalami penurunan dan berbagai kendala. Dan hal inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan-perusahaan kontraktor dalam mengaplikasikan system manajemen K3 yang baik dan benar.

Dalam sistem konstruksi biasanya hal seperti ini lebih sering disebut sebagai kunci utama untuk tercapainya tujuan dari manajemen project agar bisa berhasil dan keamanan pada setiap tenaga kerja bisa terjamin dengan baik. Beberapa aspek dalam penerapan program K3 yang berpengaruh besar terhadap kemampuan dari si kontraktor dalam proses project konstruksi menjadi sangat perlu.

Pengertian Kemampuan Kontraktor Dalam Pengerjaan Sebuah Project

Stoner (1996) menyatakan bahwa, kemampuan merupakan jumlah dan kwalitas pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh setiap individu, grup maupun organisasi perusahaan. Dari segi kemampuan terbagi ke dalam tiga macam komponen utama, yaitu kwalitas, jumlah dan juga efektifitas. Sedangkan menurut Curties (1991), pendekatan secara umum dalam hal memastikan berhasil atau tidaknya satu project konstruksi, adalah dengan cara mengevaluasi setiap kemampuan dimana maksud dari client seperti cost, waktu dan juga kualitas yang sudah dapat diwujudkan.

Komponen-Komponen Dalam System Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Reese dan Eidson (2006) menyatakan bahwa, tinjauan secara ringkas untuk program keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu :

1. Komunikasi.
• Terdapat kebijakan secara tertulis tentang keselamatan kerja.
• Terdapat daftar dari perusahaan tentang ketentuan problem dalam K3.
• Seringkali diselenggarakan pertemuan tentang K3.

2. Mempraktekkan untuk tetap bekerja dengan lebih aman.
• Melatih setiap-tiap individu dalam hal melakukan pekerjaan-pekerjaan yang penuh dengan resiko.
• Mesin dan daftar tatacara pemeliharaan yang benar harus selalau digunakan.
• Menggunakan peralatan perlindungan diri seperti jaket safety, helm safety dan juga sepatu safety.

3. Pengawasan pelaksanaan keselamatan kerja secara konsisten.
• Pemeriksaan keselamatan dengan formal selalu dilakukan sedikitnya adalah bersifat mingguan.
• Dilakukan kontrol keselamatan secara visual dalam keseharian.
• Mengikuti semua saran dalam standar keselamatan kerja.
• Penilaian pekerjaan yang diadakan oleh para pengawasnya.
• Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja harus selalu lebih diperkuat kembali.

4. Latihan/Praktek.
• Memiliki satu gagasan kursus untuk keselamatan kerja.
• Memiliki garis-garis besar untuk session pelatihan.
• Memiliki satu pendekatan secara tersistematis untuk pekerjaan pelatihan.
• Memiliki analisis keselamatan kerja/pekerjaan atau prosedur operasional keselamatan bagi setiap-tiap klasifikasi pekerjaan.
• Penyelidikan Kecelakaan kerja.
• Semua kecelakaan harus tetap diselidiki penyebab terjadinya.
• Menggunakan format penyelidikan kecelakaan kerja.

Nah, itulah sedikit penjelasan tentang beberapa unsur-unsur penunjang dan juga faktor-faktor dalam hal keselamatan & kesehatan kerja (k3) bagi para pekerja. Semoga bisa bermanfaat dalam menambah wawasan Anda sekalian, apabila mitra bisnis/pengusaha membutuhkan pendampingan terkai K3 atau ISO 9001:2015, siulahkan hubungi kami. Kami siap membantu. Terima kasih.